Ketapang
Terminalia catappa L.
Terminalia catappa merupakan pohon besar yang dapat tumbuh menjulang hingga mencapai sekitar 35 meter, dengan tajuk bertingkat menyerupai pagoda. Daunnya tersusun rapi di ujung ranting dan berbentuk oval hingga membundar telur sungsang atau hampir membulat, berukuran sekitar 5–7 × 4–5.5 cm. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengilap, sedangkan bagian bawahnya kekuningan. Sebelum gugur, daun-daunnya berubah warna menjadi merah keemasan yang mencolok, memberikan tampilan khas pada musim tertentu. Bunga ketapang tersusun dalam perbungaan bulir yang dapat mencapai panjang 24 cm, tumbuh di ketiak daun. Bunga berkelamin ganda biasanya berada di bagian bawah perbungaan, sementara bunga jantan lebih sering ditemukan di bagian atas. Ukuran bunga sangat kecil, beraroma harum, dan memiliki 10 helai benang sari. Buah ketapang termasuk buah kering berbentuk menjorong, berwarna hijau saat muda lalu berubah menjadi kuning atau merah ketika matang, dengan dua sayap tipis di sisi buah (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1963). Buah ini sering menarik kelelawar pemakan buah yang berperan penting dalam proses penyebaran bijinya.
Terminalia catappa tumbuh secara luas di kawasan tropis. Habitat alaminya meliputi pantai berpasir atau berbatu, dataran pantai, dan tepi sungai, karena tumbuhan ini toleran terhadap percikan air laut, angin kencang, serta tanah berpasir yang memiliki drainase baik. Species ini juga sering ditanam di taman dan kebun sebagai pohon peneduh.
Secara farmakologi, ketapang menyimpan senyawa bioaktif yang memiliki beragam aktivitas biologi, antara lain antimikroba, antiinflamasi, antidiabetes, antioksidan, hepatoprotektif, hingga antikanker (Anand et al., 2025). Daun, kulit batang, dan bijinya kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional berbagai negara tropis. Sejak dahulu, kulit batang dan daun ketapang juga digunakan sebagai pewarna alami dan bahan penyamakan kulit karena kandungan senyawa tanin yang tinggi (Santi et al., 2020; Mochtar & Fatrawana, 2024). Hal tersebut menjadikannya salah satu pohon pantai paling berharga, baik bagi lingkungan, kesehatan, maupun budaya manusia.
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Filum: Streptophyta
Kelas: Equisetopsida
Subkelas: Magnoliidae
Ordo: Myrtales
Famili: Combretaceae
Genus: Terminalia
Spesies: Terminalia catappa L.
Nama Lokal: Ketapang laut (Bangka) Ketapang; Inggris: indian almond, singapore almond, tropical almond
Referensi
Anand, A., Divya, N. & Kotti, P. (2015). An updated review of Terminalia catappa. Pharmacognosy Reviews, 9(18), 93.
Backer, C. A. & Bakhuizen van den Brink, R. C. (1963). Flora of Java. Vol. I. N.V.P. Noordhoff.
Mochtar, N. & Fatrawana, A. (2024). Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu daun ketapang (Terminalia catappa) sebagai pewarna alami di Pulau Ternate. Jurnal Forest Island, 2(1), 21–29.
POWO. (2025). Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Available from: URL (accessed 03 November 2025).
Santi, S. S., Irawati, F. & Prastica, N. (2020). Extraction of Tannin from Ketapang Leaves (Terminalia catappa Linn). Nusantara Science and Technology Proceedings, 196–199.