Paku Layang-Layang

Drynaria quercifolia (L.) J.Sm.

Drynaria quercifolia memiliki rimpang pendek dengan diameter 2–3 cm atau lebih, tumbuh merayap dengan internodus hingga 10 cm. Sisik pada rimpang berwarna cokelat kehitaman dan menyebar, dengan banyak berkas vaskuler yang tersusun dalam 1–2 baris, tanpa selubung gelap dan tanpa untaian sklerenkim. Daunnya terbagi menjadi dua jenis: frond sarang yang tidak bertangkai berfungsi sebagai tempat penampungan bahan organik, dan frond daun yang bertangkai, lebih besar, berfungsi untuk fotosintesis serta reproduksi. Frond sarang berukuran 15–50 × 10–30 cm dengan tepi bercuping dangkal, sementara frond bertangkai memiliki ukuran 40–100 × 15–50 cm dengan bentuk daun berbagi menyirip. Pinna tidak mengalami penyempitan di pangkal, semua sama panjang, berukuran 1–25 × 2–4,5 cm, dengan tepi rata, ujung runcing, dan urat bebas yang jarang muncul. Struktur reproduktifnya, sori, tersusun dalam dua baris paralel dekat urat daun, kadang tidak teratur, berbentuk bulat, sedikit cekung, dengan sporangia licin dan spora berduri (Hovenkamp, 1998).

Drynaria quercifolia tersebar luas mulai dari Hainan hingga Asia Tropis dan Australia bagian utara (POWO, 2025). Tumbuhan yang dikenal sebagai paku layang-layang ini termasuk paku epilitik, yang menempel dan berkembang di atas permukaan batu granit di Pantai Tanjung Labun. Kehadirannya yang khas tidak hanya menambah keanekaragaman vegetasi, tetapi juga menunjukkan kemampuan adaptasinya di lingkungan berbatu yang keras.

Taksonomi

Kingdom: Plantae

Filum: Streptophyta

Kelas: Equisetopsida

Subkelas: Polypodiinae

Ordo: Polypodiales

Famili: Polypodiaceae

Genus: Drynaria

Spesies: Drynaria quercifolia (L.) J.Sm.

Nama Lokal: paku daun kepala tupai

Referensi

Hovenkamp, P. (1998). Polypodiaceae. Flora Malesiana - Series 2, Pteridophyta, 3(1), 1–234.

POWO. (2025). Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Available from: URL (accessed 03 November 2025).