Rukam
Flacourtia rukam Zoll. & Moritzi
Flacourtia rukam berupa pohon berukuran sedang dengan tinggi mencapai 15 meter dan memiliki tajuk yang rimbun dan rapat. Saat masih muda, batang dan cabangnya memiliki duri sederhana atau bercabang dengan panjang hingga 10 cm (tidak berduri pada bentuk yang telah dibudidayakan). Daunnya tersusun berseling, dengan helaian daun berbentuk membundar telur, melonjong, hingga melanset, berukuran 6.5–17 × 3–7.5 cm. Daun mudanya berwarna merah muda hingga kecokelatan dan tampak mengilap sebelum berubah menjadi hijau tua saat dewasa. Bunganya berkelamin tunggal, terdiri atas bunga jantan dan betina, yang tersusun dalam perbungaan berbentuk tandan dan tumbuh di ketiak daun. Buah rukam berbentuk bulat dengan diameter mencapai sekitar 2.5 cm. Pada bagian pangkal buah tidak tampak sisa benang sari. Ketika dibelah, daging buahnya berwarna putih dengan rasa yang khas. Saat masih muda, buahnya terasa asam segar, namun ketika matang atau sedikit memar, daging buahnya berubah manis.
Jenis ini tersebar di Cina, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, baik dalam bentuk liar maupun budi daya (POWO, 2025). Flacourtia rukam tumbuh di hutan hijau dengan elevasi mulai dari 5 hingga 2100 meter di atas permukaan lautl (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1963).
Daging buah rukam kerap diolah menjadi rujak buah, asinan, manisan, selai, hingga sirup (Dwiartama et al., 2021). Di beberapa kampung adat di Jawa Barat, masyarakat memiliki tradisi unik untuk menekan-nekan buah rukam dengan gerakan memutar, agar rasa masam dan sepatnya berkurang, sehingga menjadikannya lebih lezat disantap (Dwiartama et al., 2021). Rukam juga memiliki peran ekologis penting sebagai pakan bagi ulat kupu-kupu serta pendukung kehidupan serangga penyerbuk (Achmad et al., 2014). Sayangnya, pohon ini kini semakin jarang dijumpai di daerah perkotaan, terdesak oleh alih fungsi lahan dan menurunnya minat masyarakat. Oleh karena itu, rukam dilestarikan, bukan hanya sebagai sumber pangan dan keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai warisan berharga untuk generasi yang akan datang.
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Filum: Streptophyta
Kelas: Equisetopsida
Subkelas: Magnoliidae
Ordo: Malpighiales
Famili: Salicaceae
Genus: Flacourtia
Spesies: Flacourtia rukam Zoll. & Moritzi
Nama Lokal: ganda rukem, rukam (Jawa), klang tatah kutang (Kalimantan), rukem (Bangka)
Referensi
Achmad, K., Soekardi, H., Nukmal, N. & Martinus, M. (2014). Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung. Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati, 2(1), 41–45.
Backer, C. A. & Bakhuizen van den Brink, R. C. (1963). Flora of Java. Vol. I. N.V.P. Noordhoff.
Dwiartama, A., Pratama, M. F., Saputri, S. R. & Irsyam, A. S. D. (2021). Field Guide Buah Lokal Jawa Barat. ITB Press.
POWO. (2025). Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Available from: URL (accessed 03 November 2025).